Kamis, 26 Januari 2012

kafein

            Kafein merupakan alkaloid dari familly methylxanthine, yaitu senyawa alami yang ditemukan dalam daun, biji atau buah lebih dari 63 spesies tanaman di seluruh dunia. sumber kafein yang paling umum terdapat pada kopi, kakao, kacang, kacang, kola, dan daun teh. Kafein dalam keadaan murni merupakan senyawa yang sangat pahit dan berbentuk serbuk putih. Rumus kimianya adalah C8H10N4O2 dengan nama sistematiknya 1, 3, 5-trimethylxanthine
Kafein adalah zat farmakologis aktif dan dapat menjadi stimulan sistem saraf pusat ringan yang tergantung pada dosisnya. Kafein tidak menumpuk di tubuh selama beberapa waktu dan biasanya dikeluarkan dalam waktu beberapa jam setelah dikonsumsi. Metilantin alami lain, yaitu teobromin dan teofilin. Teobromin yang termetilasi dalam bentuk kafein. Kafein dan senyawa terkait mengandung cincin imidazola fusi cincin pirimidin.
Sumber utama kafein adalah kopi "Kacang" (yang sebenarnya adalah biji tanaman kopi). Kadar kafein dalam kopi bervariasi tergantung pada jenis biji kopi dan metode persiapan yang digunakan bahkan kacang dalam semak yang diberikan dapat menunjukkan konsentrasi yang bervariasi. 
Secara umum, satu porsi kopi berkisar 40 miligram, untuk satu kemasan arabika-espresso (30 mililiter), dan sekitar 100 miligram untuk sekali minum kopi (120 ml). Umumnya, kopi hitam yang dipanggang memiliki kadar kafein yang rendah karena proses pemanggangan mengurangi kadar kafein pada kacang. Kopi Arabika biasanya mengandung kafein yang kurang dari varietas robusta. Kopi juga mengandung sejumlah teofilin, tetapi tidak mengandung teobromin. 
             Berbagai produsen pasar membuat tablet kafein dan mengatakan  bahwa mengkonsumsi kafein dapat meningkatkan daya ingat. Efek ini telah ditanggung oleh penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan kafein (baik dalam bentuk tablet atau tidak) dapat menyebabkan kelelahan menurun dan peningkatan daya ingat (Bolton et al 1981.). Tablet ini banyak digunakan oleh mahasiswa belajar untuk ujian mereka dan orang-orang yang bekerja atau mengendarai selama berjam-jam

Steviosida

              Pemanis steviosida adalah salah satu pemanis alami yang bersifat non-nutritif. Secara alami, steviosida diperoleh dari ekstrak daun stevia. Tubuh manusia tidak dapat memetabolisme steviosida sehingga tdak ada kalori yang diserap melainkan langsung dibawa ke saluran eksresi. Penggunaan steviosida pertama kali dipromosikan oleh seorang professor asal Belgia sebagai alternative gula dalam bahan pangan. Selain steviosida, daun stevia memiliki glikosida lain seperti rebaudisida dan dulkosida. Keuntungan steviosida sebagai tambahan dalam bahan pangan dapat menguatkan rasa manis, non kalori sehingga tidak meningkatkan kadar gula darah, stabil terhadap suhu panas hingga 2000C, memperlambat pembentukan plak dan karies di gigi, serta tidak bersifat toksik.

sakarin


Pemanis sakarin dalam bentuk garam kalsium dan natrium serta bentuk asam bebasnya (3-okso-2,3-dihidro-1,2-benzisotiazol-1,1-dioksida) tersedia sebagai pemanis non-nutritif. Sakarin sekitar 300 kali lebih manis daripada sukrosa pada konsentrasi sampai dengan yang ekuivalen dengan larutan sukrosa 10%, tetapi kisarannya 200–700 kali kemanisan sukrosa bergantung pada konsentrasi dan matriks makanan. Sakarin menyisakan rasa pahit berlogam di mulut, terutama bagi beberapa orang, dan pengaruh ini semakin nyata dengan bertambahnya konsentrasi.
Keamanan sakarin telah diselidiki selama lebih dari 50 tahun, dan pemanis ini telah ditemukan menyebabkan kejadian karsinogenesis yang rendah pada hewan uji. Namun, banyak ilmuwan berpendapat bahwa data hewan tersebut tidak relevan pada manusia. Dalam manusia, sakarin diserap dengan cepat, dan kemudian diekskresikan dengan cepat di dalam urine. Meskipun peraturan saat ini di Amerika Serikat melarang penggunaan aditif makanan yang menyebabkan kanker pada hewan percobaan apapun, larangan atas sakarin di Amerika Serikat, yang diusulkan oleh FDA tahun 1977, telah ditunda sambil menunggu penelitian lebih lanjut. Namun, pernyataan peringatan bagi kesehatan diperlukan pada kemasan makanan yang mengandung sakarin. Sakarin diperbolehkan penggunaannya dilebih dari 90 negara di seluruh dunia.

ELISA

ELISA adalah suatu metoda immunokimia yang berdasarkan reaksi spesifik antara antigen dengan antibodi yang memiliki sensitivitas dan spesifitas yang tinggi dengan menggunakan enzim sebagai indikatornya. Dengan memiliki satu dari komponen tersebut (antigen atau antibodi) yang dlabel dengan enzim dan diikatkan dengan pendukung Immuno Sorbent maka akan terbentuk antigen-antibodi kompleks. Metoda ELISA ini dengan antigen kompetitif, antibodi dilapiskan pada Immuno Sorbent (subsrat padat). Antigen sampel dan antigen yang berlabel enzim dimasukkan ke dalam immuno Sorbent sehingga terjadi kompetisi antara antigen sampel dan antigen berlabel enzim untuk berikatan dengan antibodi dan terbentuk kompleks antibodi-antigen. Penambahan substrat yang spesifik terhadap kerja enzim akan menghasilkan reaksi warna. Hasil warna tersebut dapat dilihat secara visual atau diukur dengan menggunakan kolorimeter atau spektrofotometer. Ciri utama metoda ini adalah menggunakan suatu indikator enzim untuk reaksi immunologi

Dialisis

Dialisis merupakan proses terjadinya molekul-molekul yang berat dan rendah keluar dari suatu lapisan media tampung yang bersifat semipermeable dan akan meninggalkan molekul-molekul yang berat dan besar didalam media tampung tersebut. Media tampung yang digunakan umumnya adalah kantung selulosa. Dialisis ini bertujuan untuk memurnikan hasil purifikasi dari senyawa-senyawa pengotor

Kromatografi Afinitas

             Pemisahan dalam kromatografi afinitas terjadi karena interaksi-interaksi biokimia yang sangat spesifik. Salah satu kolom yang menggunakan prinsip ini adalah kolom protein A sepharosa. Fase diam yang digunakan mengandung gugus-gugus molekul yang hanya dapat menyerap sampel, jika ada kondisi-kondisi yang terkait dengan muatan dan sterik tertentu pada sampel yang sesuai, misalnya dalam interaksi antara antigen dan antibodi). Kromatografi jenis ini dapat digunakan untuk mengisolasi protein (enzim) dari campuran yang sangat kompleks. Proses kromatografi afinitas ini melibatkan injeksi sampel ke dalam kolom afinitas dengan adanya fase gerak (dengan pH yang tepat) dan komposisi pelarut untuk ikatan solut-ligan. Pelarut ini menggambarkan fase gerak lemah pada kolom afinitas yang disebut dengan bufer aplikasi. Selama fase pemisahan, senyawa-senyawa yang komplemen dengan ligan afinitas dalam kolom akan berikatan (membentuk kompleks ligan-solut) dan tertahan sedangkan senyawa-senyawa lain yang tidak terikat akan keluar kolom. Senyawa yang tertahan tersebut dikeluarkan menggunakan pelarut yang dapat memecahkan kompleks ligan-solut tersebut yaitu elusi buffer. Kolom afinitas yang telah digunakan ini dapat digunakan kembali dengan disetimbangkan kembali menggunakan buffer aplikasi.

okratoksin A

            Okratoksin adalah salah satu jenis toksin hasil metabolit sekunder dari kapang Aspegilus ochraceus dan Penicillium verrucosum.  Okratoksin pertama kali ditemukan pada jagung di Afrika Selatan pada tahun 1965.  Sejak itu toksin ini juga ditemukan pada berbagai bahan pangan, seperti gandum, sorgum, beras, kedelai, kacang-kacangan, kopra, kakao, dan kopi.  Bahan dasar pakan seperti jagung dilaporkan mengandung okratoksin relatif tinggi.  Okratoksin terdiri dari tiga jenis yaitu A, B, dan C tetapi yang paling toksik adalah Okratoksin A.  Okratoksin A yang masuk ke dalam tubuh hewan percobaan dilaporkan dapat menyebabkan beberapa kerusakan organ, terutama ginjal.
          Okratoksin A adalah senyawa toksin yang berbentuk kristal dan tidak berwarna. Okratoksin A memiliki rumus umum C20H18ClNO8. Okratosin A dalam bentuk kristal dalam 1 mol benzen akan memiliki titik leleh sekitar 90C sedangkan okratoksin A dalam bentuk kristal yang lain (benzen yang dikeluarkan) memiliki titik leleh 169C. Okratoksin A memiliki gugus karboksil, amida, sekunder, dan gugus lakton pada molekul toksin. Okratoksin A memiliki [α]20D-118 (c 1,1 dalam kloroform) serta panjang gelombang absorbsi maksimum ultraviolet 213 nm dan 332 nm.

Sabtu, 21 Januari 2012

Website identifikasi struktur kimia

IUPAC Nomenclature of Organic Chemistry merupakan penamaan struktur kimia organik berdasarkan IUPAC dan bisa dilihat di situs di bawah ini cara penamaannya.

acdlabs IUPAC nomenclature  (khusus kimia organik)

Situs pencarian nama kimia bila kamu tidak mengetahui struktur kimianya dan kesulitan mencarinya tapi tahu nama kimianya (tersedia dalam bentuk 2d, 3d plus keterangan lainnya) bisa mengetikannya ke situs di bawah ini :

pubchem database chemistry
ChemIDPlus (termasuk toxicology senyawa yang di cari)
NEW http://www.chemspider.com
New https://www.rxnfinder.com/?hootPostID=45f3e726bca0019283a1af271eec9a5e (ChemInform Reaction Library (CIRX)) (login dulu)


Rabu, 18 Januari 2012

jurnal dan ebook kimia ( buku kimia ) GRATIS / FREE

jurnal dan ebook kimia: Bagi yang membutuhkan jurnal dan ebook kimia secara gratis (masih dalam bhs inggris) dapat mengklik situs jurnal dan ebook kimia di bawah ini. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam pencarian jurnal dan ebook kimia yang anda inginkan karena tidak memungkinkan untuk memberikan satu/persatu jurnal dan ebook tersebut yang begitu banyak setiap tahun. Sebagian situs ini menyediakan jurnal dan ebook gratis dan ada juga mengharuskan daftar terlebih dahulu.

JURNAL KIMIA BAHASA INGGRIS

http://www.cheminform.com (NEW) (login terlebih dahulu)
abc chemistry
SCIRP
biomed central
Beilstein Open Access Journals
chemetal journal
Hindawi Publishing Corporation
springer journal
sciencedirect journal
wiley online library
ChemWeb Journal Listing
NRC Research Press Journals
ELSEVIER (jurnal kromatografi dan jurnal kimia lainnya)

JURNAL KIMIA BAHASA INDONESIA


Pustaka kimiawan
FMIPA UNLAM jurnal
FMIPA UGM jurnal kimia
ipb jurnal
Universitas Udayana
Universitas Brawijaya
Universitas Sam Ratulangi
Universitas Pendidikan Indonesia
Jurnal Kimia Indonesia
Jurnal Teknik Kimia Indonesia

JURNAL DAN E-BOOK KIMIA (LEBIH BANYAK EBOOK YANG BISA DI DOWNLOAD)
Jurnal DAN Ebook Kimia oleh mahboeb

JURNAL KIMIA BERDASARKAN TOPIK ILMU KIMIA
jurnal biokimia
jurnal kimia analitik
jurnal kimia anorganik
jurnal kimia fisika
jurnal kimia industri
jurnal kimia lingkungan
jurnal kimia material
jurnal kimia organik
jurnal komputasi kimia

E-BOOK KIMIA LANGSUNG DOWNLOAD 
polimer kimia ebook 
Physical Chemistry. Author : Paul Monk (kimia fisik)
Physical Science and Technology. Author : Siegfried Hübener, Brian T. Farrer and Vincent L. Pecoraro et, al (kimia fisik dan teknologinya)

Computational Chemistry. Author : David C. Young (komputerisasi kimia)
Handbook of ChemOffice (Computational Chemistry) 
Industrial Organic Chemistry. Author : K. Weissermel & H.J. Arpe (kima industri organik)

Organic Chemistry. Author : Morrison & Boyd (kimia organik)
Electrochemical Reactions and Mechanisms in Organic Chemistry, Author : James Grimshaw (2000) 
Textbook. Quantitative Chemical Analysis. Author : Vogel's. (analisis kimia kuantitatif)
Textbook. Macro and semimicro Qualitative Inorganic Analysis. Author : Vogel's. 
Textbook. Practical Organic Chemistry. Author : Vogel's.  (praktikum kimia organik)
Buku Kimia The Chemistry of Nanomaterials.  (kimia nanomaterial)
Encyclopedia Of Chemistry // Encyclopedi kimia. (ensiklopedia kimia)
Modern Nuclear Chemistry. (kimia nuklir)
Physical Chemistry Multimedia (Ebook LMS) (multimedia kimia fisik)





PENCARI E-BOOK KIMIA GRATIS (FREE)
Tradepub ebook
E-book Library
Library.nu 
bookboon (ebook legal dan gratis)
freebookspot (kumpulan ebook kimia gratis)


Penyedia layanan share ebook, jurnal dan dokumen lainnya
scribd
docstoc