Kamis, 26 Januari 2012

sakarin


Pemanis sakarin dalam bentuk garam kalsium dan natrium serta bentuk asam bebasnya (3-okso-2,3-dihidro-1,2-benzisotiazol-1,1-dioksida) tersedia sebagai pemanis non-nutritif. Sakarin sekitar 300 kali lebih manis daripada sukrosa pada konsentrasi sampai dengan yang ekuivalen dengan larutan sukrosa 10%, tetapi kisarannya 200–700 kali kemanisan sukrosa bergantung pada konsentrasi dan matriks makanan. Sakarin menyisakan rasa pahit berlogam di mulut, terutama bagi beberapa orang, dan pengaruh ini semakin nyata dengan bertambahnya konsentrasi.
Keamanan sakarin telah diselidiki selama lebih dari 50 tahun, dan pemanis ini telah ditemukan menyebabkan kejadian karsinogenesis yang rendah pada hewan uji. Namun, banyak ilmuwan berpendapat bahwa data hewan tersebut tidak relevan pada manusia. Dalam manusia, sakarin diserap dengan cepat, dan kemudian diekskresikan dengan cepat di dalam urine. Meskipun peraturan saat ini di Amerika Serikat melarang penggunaan aditif makanan yang menyebabkan kanker pada hewan percobaan apapun, larangan atas sakarin di Amerika Serikat, yang diusulkan oleh FDA tahun 1977, telah ditunda sambil menunggu penelitian lebih lanjut. Namun, pernyataan peringatan bagi kesehatan diperlukan pada kemasan makanan yang mengandung sakarin. Sakarin diperbolehkan penggunaannya dilebih dari 90 negara di seluruh dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar